Bahasa Indonesia Diakui UNESCO, Mendongkrak Peran Global

Oleh : Ratna
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Indonesia telah mencapai prestasi penting dalam upaya internasionalisasi Bahasa Indonesia. UNESCO, organisasi internasional yang berfokus pada pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya, telah mengakui Bahasa Indonesia dengan menjadikannya bahasa resmi Sidang Umum UNESCO telah diterima dengan baik, menjadikan bahasa tersebut sebagai yang ke-10 diakui oleh organisasi tersebut.

Pemerintah Indonesia telah melakukan langkah konkret untuk mendorong revitalisasi bahasa daerah dan penyebaran Bahasa Indonesia di seluruh dunia melalui program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Program ini telah mendapatkan pengakuan di lebih dari 52 negara dengan jumlah pemelajar mencapai lebih dari 150.000 orang. Dengan adanya pengakuan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO, diharapkan Bahasa Indonesia dapat terus berkembang dan digunakan lebih luas di berbagai bidang, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Menurut Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, percaya bahwa pengakuan oleh UNESCO akan meningkatkan posisi Bahasa Indonesia secara global. Bahasa Indonesia bisa digunakan sebagai bahasa dalam sidang-sidang dan dokumen-dokumen Konferensi Umum UNESCO serta dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, yang menekankan komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan sebagai bahasa internasional.

Pemerintah Indonesia juga menggunakan pengakuan Bahasa Indonesia oleh UNESCO sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat konektivitas antar bangsa, meningkatkan kerjasama dengan UNESCO, dan mempromosikan budaya Indonesia di tingkat internasional. Meskipun upaya internasionalisasi Bahasa Indonesia telah dilakukan dalam dua tahun terakhir, masih ada keterbatasan dan fokus sektoral. Sebagai bahasa kelima dengan jumlah penutur terbanyak di dunia, Bahasa Indonesia seharusnya dapat mencakup seluruh negara anggota ASEAN.

Namun demikian, promosi Bahasa Indonesia di kawasan ASEAN dinilai belum cukup aktif. Profesor Dr. Dendy Sugono, seorang ahli bahasa Indonesia, telah mengungkapkan hal ini dalam Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia. Dengan status Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi nasional di UNESCO, diharapkan Bahasa Indonesia dapat lebih dikembangkan dan digunakan di berbagai bidang, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Pengakuan Bahasa Indonesia oleh UNESCO adalah sebuah prestasi penting bagi pemerintah Indonesia. Hal ini memberikan kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan dan menggunakan Bahasa Indonesia dalam berbagai konteks, baik secara nasional maupun internasional. Sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO, keberadaan Bahasa Indonesia membuka jalan menuju lebih banyak kesempatan untuk memajukan Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa internasional yang diakui secara global.

Dalam rangka mencapai hal ini, kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat penting. Upaya yang lebih intensif perlu dilakukan dalam memperkenalkan dan mengajarkan Bahasa Indonesia kepada pemelajar dari berbagai negara, terutama di kawasan ASEAN. Program BIPA perlu terus dikembangkan dan diperluas agar lebih banyak orang dapat belajar Bahasa Indonesia dengan mudah dan efektif.

Selain itu, kerjasama dengan lembaga internasional seperti UNESCO juga perlu ditingkatkan. Pemerintah Indonesia dapat bekerja sama dengan UNESCO dalam menyelenggarakan seminar, konferensi, dan acara lain yang melibatkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi. Hal ini akan membantu meningkatkan eksistensi dan penggunaan Bahasa Indonesia di kancah internasional.

Untuk mencapai kesuksesan dalam internasionalisasi Bahasa Indonesia, pemerintah juga perlu memperhatikan perkembangan dan memperbaiki kekurangan yang ada. perluterus memperkuat dan meningkatkan kualitas pengajaran Bahasa Indonesia, termasuk pelatihan guru BIPA dan penyediaan materi pembelajaran yang berkualitas. Selain itu, perlu juga dibangun sinergi antara lembaga pendidikan, industri, dan masyarakat dalam mempromosikan dan menggunakan Bahasa Indonesia secara aktif.

Pemerintah juga dapat membuat kebijakan yang mendorong peningkatan penggunaan Bahasa Indonesia di berbagai sektor, termasuk dalam dunia bisnis, teknologi, dan komunikasi global. Dalam hal ini, investasi dalam pengembangan infrastruktur pendukung, seperti teknologi digital dan aplikasi online dalam Bahasa Indonesia, dapat menjadi langkah yang efektif.

Selain itu, pemerintah juga perlu terus mendorong penelitian dan pengembangan Bahasa Indonesia serta budaya Indonesia secara lebih luas. Ini dapat dilakukan melalui penyelenggaraan konferensi, kompetisi, dan penghargaan terhadap karya-karya yang berkontribusi dalam pengembangan Bahasa Indonesia.

Pengakuan Bahasa Indonesia oleh UNESCO merupakan sebuah prestasi besar yang harus terus didukung dan diperkuat. Pemerintah Indonesia perlu menjaga kesinambungan upaya internasionalisasi Bahasa Indonesia dengan memperbaiki kekurangan yang ada dan meningkatkan kualitas pengajaran Bahasa Indonesia. Salah satu langkah penting adalah dengan memperhatikan pelatihan guru BIPA dan penyediaan materi pembelajaran yang berkualitas. Selain itu, kerjasama dengan lembaga internasional seperti UNESCO juga perlu ditingkatkan untuk meningkatkan eksistensi dan penggunaan Bahasa Indonesia di kancah internasional. Pemerintah juga perlu membuat kebijakan yang mendorong peningkatan penggunaan Bahasa Indonesia di berbagai sektor, serta terus mengembangkan infrastruktur pendukung seperti teknologi digital dan aplikasi online dalam Bahasa Indonesia. Melalui langkah-langkah ini, Bahasa Indonesia dapat terus berkembang dan digunakan lebih luas di tingkat nasional maupun internasional.

Share This Article
Exit mobile version