Bimtek Pengajar Utama Bahasa Hibun di gelar dan di buka langsung oleh Ketua Pemangkou Poyo Tono Hibun

Foto : Bimtek Pengajar Utama Bahasa Hibun di gelar dan di buka langsung oleh Ketua Pemangkou Poyo Tono Hibun

Sanggau – Halokalbar.com 

Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat, memfasilitasi Bimbingan teknis pengajar utama bahasa Hibun, dalam rangka perlindungan bahasa dan sastra daerah di provinsi Kalimantan Barat tahun 2024 di Sanggau, pada 6 – 8 Mei 2024 lalu.

Kegiatan melibatkan Pemangkou Poyo Tono Hibun untuk mengakomodir para Budayawan Hibun sebagai bagian dari penyusun bahan ajar yaitu Bahan ajar Pidato, Pantun, Lagu daerah, Dongeng, dan Cerita Pendek.

Diharap dapat menjadi bahan ajar bagi para guru-guru di tingkat SD dan SMP di wilayah Hibun kedepannya untuk melatih, atau mengibaskan bahasa Hibun sebagai bagian dari proses Revitalisasi Bahasa Daerah yaitu bahasa Hibun di Kalimantan Barat.

Kegiatan dibuka oleh Ndouk atau Ketua Pemangkou Poyo Tono Hibun Dr. Marina Rona, S.H., M.H. yang juga sebagai Kabag Hukum Setda Sanggau ini dihadiri oleh Kasubag Umum Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat Gulana Hadi Prayitno, SE., Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau di wakili oleh fungsional pengembangan teknologi pembelajaran Amalia Ananta M., S.T., Ketua Tim Pelaksana Muntihanah, S.S., beserta anggota tim dari Balai Bahasa Provinsi Kalbar, Kordinator Wilayah bidang pendidikan  Kecamatan Parindu Selamet Riyadi, M.Pd, Kepala SDN 12 Bodok dan para peserta kegiatan para guru dari SD dan SMP yang ada di Kabupaten Sanggau dan 5 orang peserta dari utusan Pemangkou Poyo Tono Hibun.

Foto : Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat, memfasilitasi Bimbingan teknis pengajar utama bahasa Hibun, dalam rangka perlindungan bahasa dan sastra daerah di provinsi Kalimantan Barat tahun 2024

Dalam sambutannya Dr. Marina Rona, S.H., M.H. menyampaikan kegiatan ini adalah suatu kesempatan untuk para guru dari komunitas Hibun, yang sedang menjadi pengajar di sekolah-sekolah di wilayah Hibun, untuk menjadi bagian dari pejuang revitalisasi bahasa Hibun di lingkungannya masing-masing, pada Senin 6 Mei 2024  lalu,

“Sebagai sub suku Hibun, terutama guru-guru, ini adalah kesempatan yang luar biasa menjadi peserta bimtek pengajar utama bahasa Hibun. Bapak-ibu yang hadir disini adalah orang-orang pilihan, untuk membantu melakukan pengembangan, untuk membantu mengimbaskan bahasa Hibun kepada generasi muda” Ujarnya

Rona berharap para peserta yang hadir ini bisa menjadi pengimbas bahasa Hibun ke teman sekitar dan murid-murid di lingkungan sekolahnya masing-masing.

“Harapannya bagaimana Bapak/Ibu yang hadir disini selaku guru bisa mengimbaskan bahasa Hibun ke teman-teman dan ke murid-murid itu yang paling utama harapan kita bersama ” harapnya.

Rona berpesan kepada orang-orang Hibun agar mau bersama-sama berjuang mempertahankan dan merevitalisasi kembali bahasa Hibun di lingkungan masing-masing.

Diakui juga olehnya bahwa miris melihat tingkat kesadaran untuk mempertahankan keluhuran suku Hibun di tengah komunitasnya.

“Kadang saya miris juga, sebagai orang Hibun kadang-kadang untuk kegiatan-kegiatan Hibun, kita sendiri acuh tak acuh” ungkapnya.

Dirinya meyakini bahwa dengan kerja sama yang baik dengan semangat yang sama untuk membangun dan melestarikan.

“Saya yakin dan percaya melalui forum ini, melalui kegiatan ini, mulailah kita memikirkan Hibun. Kalau tidak kita Hibun tergerak untuk memikirkan Hibun tidak mungkin kita bergantung dengan yang lain”tutur Rona

Ia juga berharap kepada para peserta Bimtek yang ternyata masih banyak yang muda-muda untuk dapat mengimbaskan bahasa Hibun di lingkungannya masing-masing.

“Saya berharap generasi-generasi muda seperti ini, selalu melakukan pengimbasan terhadap bahasa Hibun. Disini ada 5 orang yang diluar guru juga, kami dari Pemangku Poyo Tono Hibun, kita berharap kita bisa melakukan proses pengimbasan terhadap bahasa Hibun” harapnya.

Beliau berharap juga setelah pertemuan ini, para peserta dapat memulai menggunakan bahasa Hibun di lingkungannya masing-masing “”Mungkin mosi se pertemuan ntou, odiak mulai njo bobo Hibun njo guhu lajoah go Balo sadei” harapnya.

Sebagai narasumber dalam Bimtek ini adalah para Budayawan Hibun yang diutus oleh Pemangkou Poyo Tono Hibun untuk mengikuti penyusun bahan ajar berupa penyusun naskah Pidato, Puisi, Lagu, Dongeng dan Cerpen berbahasa Hibun pada kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun Penyusunan Bahan Ajar dalam rangka perlindungan bahasa dan sastra daerah di Provinsi Kalimantan Barat pada 17-20 April 2024 lalu.

Sebagai peserta dalam kegiatan ini yaitu 35 orang guru dari SD dan SMP yang ada di wilayah Hibun dan 5 orang pengimbas yang diutus oleh Pemangkou Poyo Tono Hibun yang terdiri dari para tokoh adat dan Kepala Dusun dari Wilayah Hibun untuk menjadi peserta juga dalam kegiatan bimtek ini.

Dengan Bimtek ini diharapkan para peserta yaitu pengajar utama bahasa Hibun ini dapat mengimbaskan pengetahuannya kepada para siswa/i di lingkungan sekolahnya masing-masing, di lingkungang keluarga dan tetangga sekitar dan di komunitas Hibun secara umum.

Sementara menutup kegiatan pada rabu 08/05/2024, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau melalui fungsional pengembangan teknologi pembelajaran Amalia Ananta M., S.T., mengucapkan terimakasih Kepada Balai Bahasa karena memilih salah satu suku di kabupaten Sanggau untuk mengikuti revitalisasi bahasa daerah, ia menyampaikan masih banyak suku-suku di Kabupaten Sanggau yang masih perlu untuk dilakukan kegiatan serupa.

“Kami mewakili Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau, mengucapkan terimakasih kepada Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat, dalam kegiatan program revitalisasi perlindungan bahasa daerah ini, dan Kabupaten Sanggau menjadi salah satu sasaran perlindungan bahasa daerah, dan kebetulan tahun ini Sanggau yang dipilih adalah bahasa Hibun” sampainya.

Beliau juga berharap ada penambahan bagi suku-suku  lain di kabupaten Sanggau untuk kegiatan serupa “Semoga kedepannya kerjasama ini terus berjalan, dan mungkin ada penambahan bahasan yang akan dilindungi untuk tahun-tahun kedepannya” sampainya menutup kegiatan.

Penulis: H. Hendi

Editor : Kornelis

Share This Article
Exit mobile version