Pontianak,Haloklbar.com
Data terbaru dari Polda Kalimantan Barat menunjukkan melalui Electronic Registration Identification (ERI) Korlantas Polri bahwa total jumlah kendaraan bermotor di seluruh wilayah hukumnya telah mencapai 3.422.143 unit.
Angka ini mencerminkan tingginya mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut. Data ini diperbarui terakhir pada tanggal 4 Agustus 2025, pukul 22.54.
Menurut data tersebut, Kota Pontianak, sebagai ibu kota provinsi, menjadi wilayah dengan jumlah kendaraan terbanyak secara signifikan, mencapai 969.798 unit atau sekitar 28,34% dari total keseluruhan.
Disusul oleh Kabupaten Ketapang dengan 394.280 unit (11,52%) dan Kabupaten Sambas dengan 294.512 unit (8,61%).
Secara rinci, data tersebut memisahkan jenis kendaraan ke dalam beberapa kategori, yaitu:
* Mobil Penumpang (MP): 203.171 unit
* Bus: 1.893 unit
* Mobil Barang (MB): 128.404 unit
* Sepeda Motor (SPD MOTOR): 3.087.192 unit
* Ransus (Kendaraan Khusus): 1.465 unit

Kabupaten Sanggau, yang menjadi fokus perhatian, menempati posisi kelima dengan total 289.883 unit atau 8,47% dari total kendaraan di Kalimantan Barat. Rincian kendaraan di Kabupaten Sanggau adalah 12.970 unit mobil penumpang, 62 unit bus, 8.981 unit mobil barang, 267.740 unit sepeda motor, dan 130 unit ransus.
Peningkatan jumlah kendaraan, terutama sepeda motor yang mendominasi, menunjukkan bahwa masyarakat Kalimantan Barat semakin bergantung pada moda transportasi pribadi untuk aktivitas sehari-hari.
Sementara itu, jumlah mobil penumpang dan mobil barang juga terus bertambah, mengindikasikan adanya aktivitas perdagangan dan distribusi yang dinamis di berbagai kabupaten.
Meskipun pertumbuhan jumlah kendaraan menunjukkan sisi positif dari ekonomi, hal ini juga dapat menimbulkan tantangan baru, seperti kemacetan lalu lintas, kebutuhan infrastruktur jalan yang memadai, serta isu terkait emisi dan lingkungan.
Oleh karena itu, data ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pihak-pihak terkait, khususnya Dinas Perhubungan dan kepolisian, dalam merumuskan kebijakan transportasi yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa mendatang.(***)