LMKN Tegaskan: Suara Burung dan Suara Alam di Restoran Tetap Kena Royalti

Jakarta, 6 Agustus 2025 – Ketua Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), Dharma Oratmangun, menanggapi tren sejumlah restoran atau kafe yang memutar suara burung atau rekaman suara alam sebagai alternatif agar tidak terkena royalti. Menurutnya, langkah tersebut tidak terbebas dari kewajiban membayar royalti karena rekaman dimaksud masuk kategori fonogram dan memiliki hak terkait.

Dalam unggahan di Instagram yang sempat viral, Dharma memperingatkan bahwa:

“Jangan bangun narasi seolah‑olah rekaman suara burung, suara alam, itu solusi.”

LMKN menegaskan bahwa:

  • Rekaman suara alam atau burung tetap memerlukan izin dan pembayaran royalti kepada pemilik hak rekaman (produser fonogram) jika digunakan secara komersial di ruang publik, termasuk restoran atau kafe .

  • Meskipun tidak memutar lagu musik, hak terhadap rekaman tetap berlaku karena disimpan dalam bentuk fonogram yang dilindungi hak cipta.

Bagikan
Exit mobile version