Prabowo Buka Pulau Galang untuk Obati 2.000 Warga Gaza: Aksi Nyata, Bukan Sekadar Simpati

Jakarta, 7 Agustus 2025 – Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan untuk memfasilitasi pengobatan sementara bagi sekitar 2.000 warga Gaza yang terluka akibat konflik, dengan menggunakan Pulau Galang, Kepulauan Riau, sebagai lokasi layanan medis darurat. Strategi ini digulirkan sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, bukan pemulangan permanen.

Pulau Galang dipilih karena memiliki fasilitas rumah sakit serta infrastruktur pendukung lain yang memadai. Tempat ini sebelumnya difungsikan sebagai kamp pengungsian dan rumah sakit darurat selama pandemi COVID-19—dan saat ini tidak berpenghuni.

Juru Bicara Kepresidenan, Hasan Nasbi, menegaskan bahwa mereka yang dirawat nantinya akan dikembalikan ke Gaza setelah pulih. “Ini bukan pemindahan warga, melainkan bantuan medis sementara,” ujar Hasan.


Tanggapan di Dalam Negeri: Antara Apresiasi dan Waspada

Di Indonesia, langkah ini memperoleh sambutan positif yang hangat. Banyak yang memandangnya sebagai wujud nyata solidaritas kemanusiaan bangsa terhadap Palestina. Namun, sebagian tokoh keagamaan menyampaikan keprihatinan bahwa hal ini bisa dianggap terlalu dekat dengan wacana pemindahan permanen warga Gaza—yang sebelumnya sempat digaungkan dalam konteks internasional.


Reaksi Internasional: Angguk Penghargaan atas Netralitas dan Aksi Nyata

Dari kancah internasional, tindakan Indonesia dipandang sebagai langkah diplomasi lunak yang penuh empati. Upaya ini menumbuhkan simpati, karena tidak mencerminkan intervensi politik melainkan keinginan kuat mendukung solusi dua negara dan menghormati kedaulatan Palestina.

Komitmen pada pengembalian kembali pasien pasca-perawatan semakin menguatkan persepsi bahwa ini murni operasi bantuan—bukan evakuasi atau pemindahan massa.

Bagikan
Exit mobile version