Meta Bayar US$ 10 Miliar ke Google untuk Layanan Cloud, Muluskan Ambisi AI

Jakarta –  Haloklbar.com

Raksasa teknologi Meta Platforms dikabarkan menyetujui kesepakatan fantastis dengan Google senilai US$ 10 miliar (sekitar Rp 163,5 triliun). Kesepakatan ini memungkinkan Meta memanfaatkan layanan Google Cloud untuk mendukung ambisi besarnya dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI). Layanan yang akan digunakan meliputi server, kapasitas penyimpanan, dan jaringan.


Laporan dari Reuters mengungkapkan bahwa Meta, yang menaungi Facebook, Instagram, dan WhatsApp, mencari mitra eksternal untuk mendanai pembangunan infrastruktur AI mereka.

Langkah ini diambil di tengah rencana investasi besar yang diumumkan oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg, untuk membangun pusat data (data center) raksasa. Untuk menambah dana, Meta bahkan sempat menjual aset data center senilai US$ 2 miliar.

“Semua perusahaan ini sedang berpacu membangun pusat data secepat mungkin untuk mencapai AGI (Artificial General Intelligence),” kata Dylan Patel, CEO SemiAnalysis. AGI merupakan istilah untuk model AI yang kecerdasannya dapat menyamai manusia.

Demi mempercepat pembangunan infrastruktur AI, Meta dilaporkan mengambil langkah ekstrem dengan membangun data center di dalam tenda.

Modul tenda prefabrikasi ini dirancang untuk memastikan operasional data center dapat dimulai secepatnya, sekaligus mengatasi keterbatasan daya listrik, kapasitas, dan tenaga kerja. Langkah ini mengingatkan pada aksi Elon Musk yang pernah membangun pabrik Tesla di dalam tenda pada tahun 2023 untuk memenuhi lonjakan permintaan Tesla Model 3.

Zuckerberg sendiri mengonfirmasi ambisi ini melalui unggahan di Facebook, di mana ia menyatakan bahwa Meta akan menjadi yang pertama membangun “1 GW+ clustersuper online.

” Proyek ini merupakan bagian dari visi Meta untuk menciptakan “kecerdasan super” dengan investasi mencapai ratusan miliar dolar AS.

Menariknya, persaingan dalam pengembangan AI juga mendorong perusahaan lain, seperti OpenAI, untuk menjalin kemitraan serupa. OpenAI dikabarkan juga berminat menggunakan Google Cloud untuk memenuhi kebutuhan komputasi mereka yang terus meningkat. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi strategis menjadi kunci utama dalam perlombaan mencapai puncak inovasi AI.(***)

Bagikan
Exit mobile version