Jakarta, 26 Agustus 2025 — Sehari pasca-aksi 25/8, situasi di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Senayan masih dijaga ketat. Kericuhan kemarin dipicu protes atas tunjangan/allowances anggota DPR; aparat menembakkan gas air mata dan menggunakan water cannon ketika massa—didominasi mahasiswa, pelajar, pengemudi ojol, dan warga—mendorong barikade menuju kompleks parlemen. Media internasional melaporkan tembakan gas air mata, water cannon, dan penutupan akses jalan, termasuk ruas tol sekitar DPR.
Laporan menyebut sejumlah demonstran mengalami sesak napas dan luka ringan akibat benturan/imbas gas; kendaraan dan fasilitas sekitar ikut rusak. Polisi menyebut tindakan diambil untuk membubarkan massa yang melempar batu dan menyalakan petasan.
LBH Jakarta melaporkan sekitar 370 orang ditangkap buntut kericuhan 25/8, termasuk anak di bawah umur. LBH juga menyatakan timnya sempat dihalangi ketika hendak mendampingi para demonstran yang diamankan.
Reuters, Al Jazeera, dan media Eropa menegaskan ribuan peserta aksi berupaya mencapai gedung parlemen sebelum dibubarkan. Visual bentrokan—gas air mata, barikade, dan pembubaran paksa—mewarnai pemberitaan.
-
Aktivis & bantuan hukum — Mendesak akses pendampingan hukum segera, audit penangkapan terhadap anak dan transparansi daftar tahanan; mendorong polisi mematuhi Standar HAM saat penanganan aksi.
-
Mahasiswa & komunitas sipil — Menilai kebijakan tunjangan DPR “tidak peka” situasi ekonomi; aksi disebut kanal sah penyampaian aspirasi.