Kabinet Merah Putih Bergoyang Lagi: 11 Pejabat Baru Reshuffle 17 September — Siapa Mereka dan Apa yang Dibawa?

Jakarta, 17 September 2025 – Presiden Prabowo Subianto kembali mengguncang jajaran Kabinet Merah Putih pada hari ini, 17 September 2025. Beberapa waktu setelah reshuffle kedua, hari ini terjadi perombakan ketiga yang tak kalah mengejutkan: 11 posisi menteri/wamen dan pejabat setingkat menteri diganti atau diisi ulang. Dari Menko Polkam hingga Kepala Badan Komunikasi Pemerintah — tokoh-tokoh baru diperkenalkan. Dengan latar belakang yang berbeda-beda — militer, olahraga, bisnis, dan birokrasi — mereka membawa harapan baru sekaligus tantangan besar dalam pemerintahan.


Siapa Saja yang Berubah / Diangkat?

Jabatan Pejabat Lama Pejabat Baru
Menteri Koordinator Politik & Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan Djamari Chaniago
Menteri Pemuda & Olahraga Dito Ariotedjo Erick Thohir
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor
Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar Siddiq Rohmat Marzuki
Wakil Menteri Koperasi Farida Faricha
Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo
Wakil Kepala BGN (Badan Gizi Nasional) Sonny Sanjaya dan Naniek S Dayang
Kepala LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) Sarah Sadiqa
Penasihat Khusus Presiden Bidang Kamtibmas dan Reformasi Polri Ahmad Dofiri
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari

Catatan: “—” artinya posisi baru diisi atau sebelumnya kosong setelah reshuffle sebelumnya.


Profil & Pengalaman Menteri Baru Utama

Dari daftar di atas, dua nama mungkin paling disorot publik untuk membawa “warna” baru: Djamari Chaniago dan Erick Thohir. Berikut profil dan latar pengalaman mereka:

Nama Latar Belakang Utama Pengalaman Sebelumnya
Djamari Chaniago Letnan Jenderal (Purn) TNI AD, lahir 8 April 1949 di Padang, Sumatera Barat. Lulus AKABRI 1971 dari kecabangan Infanteri, unit Kostrad.

 

• Pernah menjabat Pangdam III/Siliwangi (1997-1998) dan Pangkostrad (1998-1999).
• Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) 1999-2000 dan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI hingga purnatugas 2004.
• Setelah pensiun, aktif di dunia politik dan bisnis: anggota MPR RI, komisaris perusahaan (contoh: Komisaris Utama PT Semen Padang) dan kader partai Gerindra.

• Sebagai Menko Polkam, ia akan menghadapi tugas kompleks stabilitas politik, hukum, dan keamanan — terutama di tengah dinamika politik dalam negeri.

Erick Thohir Pengusaha sukses & tokoh olahraga; lahir 30 Mei 1970 di Jakarta. Pendidikan luar negeri bisnis dan komunikasi. • Sebelum jadi menteri, ia berbagai jabatan: Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), ketua penyelenggaraan Asian Games 2018 (INASGOC), pengurus klub olahraga, pengusaha media (Mahaka Group), pemilik klub sepakbola dan olahraga lainnya.
• Menjabat sebagai Menteri BUMN sejak 2019-2024; kini direshuffle menjadi Menpora.
• Di olahraga, ia dikenal memiliki jaringan dan pengalaman organisasi besar – yang bisa mendukung tugas baru sebagai Menpora.

Kenapa Reshuffle Ini Penting & Tantangan yang Menanti

  • Stabilitas Politik dan Keamanan: Dengan menunjuk Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam, ada sinyal kuat bahwa presiden ingin memperkuat aspek keamanan dan politik dalam negeri di tengah dinamika sosial-politik.

  • Momentum Perubahan dan Harapan Publik: Erick Thohir dikenal populer dan punya reputasi baik di dunia olahraga serta bisnis; jadi harapan publik mungkin tinggi terhadap reformasi di sektor pemuda & olahraga.

  • Ekspektasi Reformasi Birokrasi dan Profesionalitas: Beberapa pejabat lama diganti atau posisi kosong diisi orang yang dianggap punya track record kuat — tantangan besarnya adalah implementasi dan kecepatan menangani isu-isu lapangan.

  • Politik Partai & Koalisi: Perombakan ini bisa juga dilihat sebagai penataan ulang dalam koalisi, distribusi kursi dan pengaruh partai, meskipun detail politik internal jarang terbuka sepenuhnya.


Reaksi Publik & Opini Pengamat

  • Media sosial langsung ramai setelah pengumuman reshuffle; banyak warganet memuji Erick Thohir atas track recordnya, tapi juga ada yang mempertanyakan usia dan efektivitas Djamari Chaniago mengurus portofolio Polkam di era modern.

  • Pengamat politik menyebut bahwa reshuffle ke-3 dalam satu tahun pemerintahan belum genap setahun menunjukkan bahwa Presiden Prabowo terus mencari keseimbangan kekuasaan dan performa kabinet.

  • Beberapa pihak berharap perubahan ini bukan sekadar pergantian nama, melainkan diikuti oleh gebrakan nyata terutama di bidang hukum, keamanan, pemuda, dan pengadaan barang/jasa.

Bagikan
Exit mobile version