Sanggau,Halokalbar.com, — Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sanggau, Fauzy Marasabessy, SH. MH., memimpin langsung upaya tegas Kejaksaan dalam menyelamatkan generasi muda melalui sosialisasi hukum kritis di SMAN 2 Sanggau hari ini, Kamis 26 September 2025.
Kegiatan ini secara khusus memfokuskan “perang” terhadap bahaya Narkoba dan Tindak Kekerasan yang mengancam potensi Bonus Demografi Indonesia.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari langkah Kejaksaan untuk menanggulangi perilaku destruktif, sekaligus menekankan bahwa masa depan bangsa harus diselamatkan dari jerat hukum dan sosial yang fatal.
Ancaman Narkotika: Penjara Puluhan Tahun dan Denda Miliaran Dalam paparannya, Kajari Sanggau secara lugas memaparkan dampak fatal penyalahgunaan Narkoba yang tidak hanya merusak mental, fisik, dan tingkah laku, tetapi juga berujung pada perubahan ekonomi hingga kematian akibat overdosis.
Beliau secara khusus memperingatkan siswa mengenai ancaman hukuman berat sesuai Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika:
* Kepemilikan atau Menyediakan Narkotika Golongan I: Diancam pidana penjara minimal 4 tahun hingga maksimal 12 tahun, serta denda minimal Rp800 juta hingga Rp8 miliar.
* Menjual, Membeli, atau Menjadi Perantara Narkotika Golongan I: Diancam pidana penjara seumur hidup atau minimal 5 tahun hingga maksimal 20 tahun, dengan denda minimal Rp1 miliar hingga Rp10 miliar.
Bahkan, Penyalah Guna Narkotika Golongan I untuk diri sendiri pun tetap diancam pidana penjara paling lama 4 tahun. Kejaksaan mendorong upaya Premitif, Preventif, Represif, dan Rehabilitasi sebagai langkah penanggulangan komprehensif.
Kekerasan dan Bullying Berujung Putusan Hakim
Selain Narkoba, perhatian serius juga diarahkan pada Tindak Kekerasan, termasuk bullying, yang marak terjadi di lingkungan sekolah. Kekerasan dikategorikan menjadi Kekerasan Fisik (seperti dipukul, ditendang, dicubit) dan Kekerasan Seksual.
Kajari Fauzy Marasabessy menegaskan bahwa tindakan-tindakan tersebut memiliki konsekuensi pidana serius, di antaranya:
* Pemukulan/Penganiayaan (Pasal 351 Ayat 1 KUHP).
* Pengeroyokan (Pasal 170 KUHP).
* Pengancaman & Pemerasan (Pasal 368-369 KUHP).
* Penghinaan (Mengejek, memaki, mengolok-olok) juga merupakan tindak pidana.
Kajari Sanggau menjelaskan, bagi pelaku anak-anak (usia 8-12 tahun) yang terlibat tindak pidana, proses hukum akan dilimpahkan ke Kejaksaan dan melalui persidangan tertutup.
Putusan hakim dapat berupa pengembalian ke orang tua, diserahkan ke negara untuk pembinaan, atau pidana kurungan/penjara (setengah dari pidana orang dewasa).
Sebagai penutup, Kajari Sanggau berpesan kepada seluruh Generasi Muda Sanggau untuk mematuhi peraturan dan menghindari perilaku yang berpotensi melanggar hukum.
“SAY NO TO bullying n NARKOBA…” menjadi seruan tegas Kajari untuk menjaga masa depan Indonesia.(***)
Stop Bullying dan Narkoba! Kajari Sanggau Jelaskan Hukuman Denda Miliaran Rupiah Menanti Generasi Muda

Bagikan