Sanggau, Halokalbar.com – Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2025 di Kabupaten Sanggau kali ini terasa istimewa. Upacara yang digelar di Halaman Kantor Bupati pada Rabu 1 Oktober 2025 pagi berlangsung khidmat
Dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sanggau, Susana Herpena,upacara tersebut dihadiri sekitar 200 ASN Pemda Sanggau, dan di hadiri jajaran Forkopimda dan gabungan personel dari Kodim, Polres, BPBD, Satpol PP, hingga Damkar.
Dalam amanatnya, Wabup Susana Herpena menyampaikan pesan yang sangat mengena. Beliau mengajak seluruh hadirin untuk mengingat kembali momen bersejarah 1 Oktober 1965, sebagai bukti bahwa Pancasila itu benar-benar sakti dan mampu menyatukan bangsa saat menghadapi ujian terberat.
“Hari ini kita mengenang, sekaligus menegaskan kembali: Pancasila adalah landasan kokoh yang menuntun kita keluar dari masa-masa sulit,” ujar Wabup.
Dengan tema “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya,” Wabup mengingatkan bahwa momen ini bukan sekadar upacara, tapi waktu yang pas untuk “mengecas” ulang semangat nasionalisme dan pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila.
Wabup juga memberikan penekanan khusus pada implementasi Pancasila di Kabupaten Sanggau. Beliau menekankan bahwa lima sila Pancasila harus jadi panduan hidup sehari-hari:
Soal Agama dan Kerukunan: Di Sanggau yang beragam, Ketuhanan Yang Maha Esa mengingatkan kita bahwa kerukunan adalah kekuatan super kita, bukan kelemahan.


Soal Kebersamaan: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengajak kita untuk selalu saling bantu tanpa lihat status, suku, atau jabatan.
Soal Persatuan: Inti dari Persatuan Indonesia adalah bahwa keberagaman kita itu kekayaan, dan itu yang bikin kita aman dan harmonis.
“Untuk Kabupaten Sanggau, Pancasila harus menjadi dasar dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kemajuan,” tegasnya.
Menariknya, Wabup Susana juga membawa pesan tentang visi jangka panjang. Menurutnya, Hari Kesaktian Pancasila tahun ini adalah momen penting untuk mulai serius menyiapkan diri menuju Indonesia Emas 2045.
“Kolaborasi antara Pemda, ASN, TNI/Polri, ormas, dan seluruh masyarakat dari berbagai suku, etnis, dan agama adalah kunci menjaga keutuhan dan keberlanjutan pembangunan,” jelasnya.
Susana menutup amanatnya dengan kalimat yang ramah dan menyejukkan, “Perbedaan jangan menjadi sumber perpecahan, tetapi justru menjadi keindahan yang harus dirawat bersama. Mari terus berkarya demi Sanggau dan Indonesia yang lebih baik!” tutupnya. (***)