Sanggau,Haloklbar.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sanggau menemukan ketidaksesuaian data pemilih yang signifikan, di mana puluhan warga yang dilaporkan meninggal dunia oleh sejumlah instansi, faktanya masih hidup dan memiliki hak pilih.
Temuan ini menjadi sorotan utama dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Pemuktahiran Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) Triwulan ke-3 pada Kamis, 3 Oktober 2025.
Ketua KPU Sanggau, Iis Supianto, memaparkan hasil verifikasi yang menunjukkan adanya perbedaan mencolok dalam data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).
20 Pemilih ‘Meninggal’ Versi BPS Ternyata Masih Aktif
Ketidaksesuaian data paling besar ditemukan pada data yang diserahkan oleh BPS.
Dari total 33 nama pemilih yang dilaporkan meninggal dunia, hasil verifikasi KPU Sanggau mengungkap bahwa 20 orang di antaranya ternyata masih hidup.
Menanggapi temuan mengejutkan ini, perwakilan BPS menjelaskan bahwa ketidaksesuaian data tersebut diakibatkan oleh Human Error atau kesalahan manusia dalam proses pendataan.
Sementara itu, 13 nama lainnya terkonfirmasi benar-benar meninggal dunia.
Pengecekan KPU juga menemukan anomali pada data dari BPJS Kesehatan dan Dukcapil Sanggau.
Dari BPJS Kesehatan, KPU memeriksa 5 data pemilih meninggal. Hasilnya: 3 orang terkonfirmasi meninggal dan 2 orang masih hidup.
Perwakilan BPJS Kesehatan Sanggau, Dian, menjelaskan bahwa perbedaan ini bisa disebabkan oleh beragamnya sumber pelaporan kematian, yang berasal dari fasilitas kesehatan dan Akta Kematian.
Ia menduga ada kasus di mana kematian telah dilaporkan namun Akta Kematian belum terbit, namun ia juga tidak menampik adanya kemungkinan Human Error dalam pendataan mereka.
Tak luput dari kesalahan, data dari Dukcapil yang menyajikan 461 data pemilih meninggal, juga menunjukkan adanya selisih.
Setelah diverifikasi KPU, 456 orang terkonfirmasi meninggal, namun 5 orang di antaranya ternyata masih hidup. Pihak Dukcapil turut mengakui bahwa perbedaan data ini bisa disebabkan oleh kesalahan manusia.
Sinkronisasi Data Kunci Akurasi Daftar Pemilih Tetap (DPT)
Temuan ini secara gamblang menyoroti perlunya sinkronisasi data antar instansi secara ketat.
KPU Sanggau menekankan bahwa tanpa data yang benar-benar akurat dari sumber-sumber tersebut, penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu mendatang berpotensi besar tidak valid.
Ketua KPU Sanggau, Iis Supianto, menegaskan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan Pemutakhiran Data Berkelanjutan (DPB).
“Kami akan terus memastikan hak pilih warga terjamin dan yang terpenting, menghindari potensi penyalahgunaan data pemilih di masa mendatang. Rapat pleno ini adalah momentum penting untuk memperbaiki mekanisme pendataan,” ujar Iis.
Upaya perbaikan dan evaluasi mekanisme pendataan pemilih ini menjadi kunci bagi KPU Sanggau menjelang tahapan Pemilu berikutnya.(***)
Geger Data Pemilih Sanggau: Puluhan Warga ‘Meninggal’ Ternyata Masih Hidup, KPU Soroti Human Error BPS-BPJS
