Pontianak,Haloklbar.com— Barisan Pemuda Melayu (BPM) Kalimantan Barat menyoroti dugaan lemahnya penegakan hukum terhadap pelaku kasus Cukong Oli Ilegal di Kalimantan Barat.
Hal ini mencuat setelah BPM menduga bahwa terduga pelaku yang memproduksi dan/atau menjual pelumas palsu tidak ditahan oleh pihak Polda Kalbar.
Ketua Umum BPM Kalbar, Gusti Eddy, menyatakan bahwa minimnya efek jera bagi pelaku kejahatan ini sangat merugikan masyarakat dan negara.
Ia bahkan membandingkan penanganan kasus ini dengan kasus pidana ringan.
“Saya rasa ini sangat luar biasa, begitu hebatnya tersangka cukong oli palsu. Kalau dibandingkan hukum ini antara cukong oli palsu dengan maling ayam, sangat aneh, karena kalau maling ayam saja bisa ditahan tersangkanya. Namun, kalau benar cukong oli palsu ini tidak ditahan, ini sangat luar biasa dan menjadi tanda tanya publik serta masyarakat,” tegas Gusti Eddy pada Selasa, 30 September 2025.
Menurut Gusti Eddy, negara tidak boleh kalah oleh cukong minyak ilegal, koruptor, dan premanisme.

Gusti Eddy mengingatkan bahwa publik mengetahui ancaman hukuman penjara terhadap pelaku pemalsuan oli dapat mencapai lima tahun.
Mereka umumnya dijerat dengan Pasal 100 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek.
“Kasus ini sangat luar biasa yang sempat menggemparkan di media dan Masyarakat Kalbar,” tambahnya.
BPM menyatakan akan terus mengawal kasus oli palsu ini. Mereka menegaskan bahwa dampak perbuatan ini bukan hanya merugikan pemegang merek, tetapi juga masyarakat dan negara yang menggunakan oli sehari-hari untuk kendaraan.
“Produk palsu yang diedarkan oleh para terpidana ini sangat-sangat merugikan karena berdampak jangka panjang bagi masyarakat,” ujar Gusti Eddy.
BPM juga secara khusus mengingatkan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat untuk menelaah dan mengambil langkah-langkah hukum yang tegas, termasuk menjerat pelaku dengan pasal berlapis, mengingat kasus ini melibatkan jaringan nasional.
“Kami dari BPM, siap mengawal kasus cukong oli palsu ini dan jangan coba-coba Oknum Aparat Penegak Hukum (APH) bermain dalam kasus tersebut,” kata Gusti Eddy dengan nada keras.
Ia mendesak agar kasus ini menjadi atensi serius bagi Pucuk Pimpinan Kepolisian Polda Kalimantan Barat dan Kejaksaan Tinggi Kalbar.
“Apakah ini menimbulkan Efek Jera? Kasus oli palsu ini sangat biadab juga merugikan banyak pihak termasuk masyarakat dan negara yang dirugikan. Ini sejarah, kasus cukong oli palsu kalau benar tidak ditahan sangat luar biasa sekali ya?” tutup Gusti Eddy.(***)