Halo KalbarHalo Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Internasional
  • Nasional
  • Politik
  • Peristiwa
  • Kalimantan Barat
    • Bengkayang
    • Kapuas Hulu
    • Kayong Utara
    • Landak
    • Melawi
    • Mempawah
    • Pontianak
    • Sambas
    • Sanggau
    • Sintang
  • Lainnya
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Gaya Hidup
    • Ragam
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Travel
    • Budaya
    • Otomotif
Halo KalbarHalo Kalbar
  • Bengkayang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Kategori
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Ragam
    • Teknologi
    • Travel
  • Kalimantan Barat
    • Bengkayang
    • Kapuas Hulu
    • Kayong Utara
    • Ketapang
    • Kubu Raya
    • Landak
    • Melawi
    • Mempawah
    • Pontianak
    • Sambas
    • Sanggau
    • Sekadau
    • Singkawang
    • Sintang
Halo Kalbar > Indeks > Nasional > Kantor DPR RI Di Datangi Sejumlah Pelajar, menuntut Penundaan Pembahasaan RUU Sisdiknas.
NasionalRagam

Kantor DPR RI Di Datangi Sejumlah Pelajar, menuntut Penundaan Pembahasaan RUU Sisdiknas.

Last updated: 02/09/2022 09:04
02/09/2022
Nasional Ragam
Share

Jakarta,Halokalbar.com
Masa Pelajar yang mengatasnamakan sebagai Poros Pelajar Nasional melakukan aksi di depan kantor DPR RI.

Aliansi tersebut merupakan gabungan dari Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII), Pelajar Al-Washliyah (IPA), Serikat Pelajar Muslimin Indonesia (Sepmi) dan beberapa siswa STM.

Gabungan Organisasi Pelajar terbut menuntut penundaan pembahasaan RUU Sisdiknas 2022 dan tidak dimasukan dalam Prolegnas.

“Kami mendesak agar Baleg (Badan Legislasi) DPR RI menunda pembahasan RUU Sisdiknas karena didalamnya ada pasal dimana mengkomersilkan pembayaran sekolah.” Darda sungkar seorang pelajar STM yang juga merupakan Kader PII kemarin.

Menurutnya semakin tingginya potensi komersialisasi dalam dunia pendidikan maka dikhawatirkan akan semakin banyaknya anak anak yang putus sekolah

“salah satu penyebab banyaknya angka putus sekolah di karenakan masalah finansial, sedangkan jika RUU Sisdiknas disahkan para pelajar belum tentu mampu untuk membayar biaya pendidikan.” Pungkasnya.

Disamping itu hal senada juga di ungkapkan KetuaUmum Pw PII Jawa Barat Moh. Haikal Abrori menilai bahwa pengawalan terhadap isu RUU Sisdiknas harus terus berlanjut muatannya dapat mengakomodir semua pihak

“RUU Sisdiknas ini perlu kita kawal lebih intens lagi mengingat RUU Sisdiknas ini kan jadi menghambat terwujudnya pendidikan yang demokratis,tidak bisa aksi ini hanya berhenti pada aksi kali ini.perlu ada tindakan pengawalan yang berkelanjutan sampai RUU ini benar-benar dapat subtansial dan mengakomodir semua pihak” ungkapnya.

Terakhir Haikal menekankan agar aksi terhadap pengawal Ruu sidiknas bisa lebih masif di tingkat nasional ataupun provinsi.

“Maka dari itu khusus untuk daerah jawa barat akan di adakan aksi lanjutan di tingkat wilayah guna mengawal keberlangsungan RUU sisdiknas bahkan bila perlu kita akan aksi lagi di depan gedung DPR RI atau gedung istana” Tutupnya. (Red/Kornelis)

Related

Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Menarik Lainnya

Gemilang Sintang Lestari dan Samudra Bekudong’k, lakukan Progam INISIATIF 2025 Untuk Bangkitkan UMKM di Kalimantan Barat 

12/07/2025

4 Orang Pekerja Penambangan Emas Ilegal di Nanga Biang Sanggau ditangkap Reskrim Polres Sanggau  

04/07/2025

Segera Lakukan Pembayaran Pajak Kendaraan Anda Bebas Denda Hingga 20 Desember 2025

30/06/2025

Tanam Jangung di Lahan Demplot 1 Hektare, Polsek Jangkang Bersama warga Wujudkan  Kemandirian 

30/06/2025