Huawei kembali membuat gebrakan di dunia teknologi. Kali ini, raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut resmi meluncurkan ekosistem perangkat lunak berbasis open source untuk mendukung chip AI mereka, Ascend. Langkah ini diyakini akan mengubah peta persaingan global di bidang kecerdasan buatan (AI).
Dalam pengumuman resminya, Huawei membuka akses penuh terhadap toolkit CANN (Compute Architecture for Neural Networks) — perangkat lunak yang dirancang untuk mengoptimalkan performa chip AI buatan mereka. Dengan dibukanya toolkit ini ke publik, pengembang di seluruh dunia kini dapat mengakses, memodifikasi, dan membangun sistem AI di atas fondasi Huawei secara gratis.
Tak hanya itu, Huawei juga memperkenalkan dua model AI terbaru:
-
Pangu 7B, model padat dengan 7 miliar parameter,
-
dan Pangu Pro MoE, model Mixture-of-Experts dengan 72 miliar parameter.
Keduanya dirancang khusus untuk berjalan maksimal pada chip Ascend, menjadikannya senjata utama Huawei dalam memperkuat dominasi di ranah AI.
Bukan Sekadar Teknologi, Tapi Strategi Jangka Panjang
Langkah open source ini bukan hanya tentang teknologi. Ini adalah strategi besar Huawei dalam membangun kemandirian teknologi, terutama setelah beberapa tahun terakhir mereka dibatasi aksesnya ke teknologi barat karena sanksi Amerika Serikat.
Dengan membuka ekosistemnya, Huawei ingin mengajak para pengembang dan institusi di seluruh dunia untuk berkolaborasi dan berinovasi bersama, tanpa bergantung pada ekosistem tertutup milik pesaing seperti CUDA milik Nvidia.
Tak berhenti di situ, Huawei juga mengumumkan bahwa mereka akan membuka akses ke bahasa pemrograman Cangjie, yang menjadi fondasi bagi sistem operasi HarmonyOS Next. Ini adalah bagian dari upaya menciptakan platform mandiri — dari chip, sistem operasi, hingga aplikasi.
Harapan di Balik Ekosistem Terbuka
Dari sisi perusahaan, Huawei berharap langkah ini bisa:
-
Mendorong inovasi lebih cepat, karena pengembang dari seluruh dunia bebas mengeksplorasi dan membangun di atas platform mereka.
-
Meningkatkan adopsi chip Ascend, karena semakin banyak model dan aplikasi yang tersedia secara terbuka.
-
Mengurangi ketergantungan pada teknologi asing, sejalan dengan visi Tiongkok untuk mandiri secara teknologi.
Respon Komunitas Teknologi: Antusias Tapi Tetap Waspada
Langkah Huawei ini mendapat sambutan positif dari banyak kalangan. Para analis menilai keputusan open source ini sebagai langkah cerdas yang bisa mempercepat adopsi global terhadap ekosistem Huawei.
“Huawei tampaknya sedang membangun fondasi ekosistem teknologi masa depan: dari chip, software, hingga komunitas global,” ujar seorang analis teknologi dari Omdia.
Namun, tidak semua tanggapan bernada optimis. Di GitHub, beberapa pengembang sempat mempertanyakan keaslian model Pangu, menuding adanya kemiripan dengan model AI milik Alibaba. Huawei dengan tegas membantah tudingan tersebut dan memastikan bahwa semua model mereka dikembangkan secara independen di atas teknologi Ascend.
Kesimpulan: Awal Baru dari Timur?
Peluncuran ekosistem open source ini menandai babak baru dalam persaingan teknologi global. Di saat dominasi perusahaan-perusahaan Barat mulai dipertanyakan, Huawei muncul sebagai penantang serius — membawa semangat kolaboratif dan inovatif.
Bagi komunitas teknologi, langkah ini membuka peluang besar. Dan bagi Huawei, ini bisa menjadi tiket menuju panggung utama dunia AI.
“Teknologi yang besar bukan hanya tentang kecanggihan, tapi tentang siapa yang bisa berbagi dan membangun bersama.”