Halo KalbarHalo Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Internasional
  • Nasional
  • Politik
  • Peristiwa
  • Kalimantan Barat
    • Bengkayang
    • Kapuas Hulu
    • Kayong Utara
    • Landak
    • Melawi
    • Mempawah
    • Pontianak
    • Sambas
    • Sanggau
    • Sintang
    Kalimantan BaratLebih Banyak
    Tim U-15 Sanggau Siap Berlaga di Piala Suratin 2025
    14 jam lalu
    Merajut Kemitraan Strategis, Pemuda Katolik Kalbar dan Awak Media Sanggau Berkolaborasi
    16 jam lalu
    Aliansi Borneo Raya Menggugat Sampaikan 13 Tuntutan pada Pemerintah Pusat di Perbatasan Entikong
    15 jam lalu
    BPM Kalbar Serukan Perang Melawan Oli Palsu, Minta Pelaku Dijerat dengan Pasal Berlapis
    17 jam lalu
    Bupati Sanggau Resmikan Gedung Galeri Prestasi Sabang Merah
    18 jam lalu
  • Lainnya
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Gaya Hidup
    • Ragam
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Travel
    • Budaya
    • Otomotif
    • Kesehatan
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Halo KalbarHalo Kalbar
  • Bengkayang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kategori
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Ragam
    • Teknologi
    • Travel
  • Kalimantan Barat
    • Bengkayang
    • Kapuas Hulu
    • Kayong Utara
    • Ketapang
    • Kubu Raya
    • Landak
    • Melawi
    • Mempawah
    • Pontianak
    • Sambas
    • Sanggau
    • Sekadau
    • Singkawang
    • Sintang
Halo Kalbar > Indeks > Ekonomi > OPINI: Menimbang Ulang Untung dan Buntung dari Kebijakan Tambang
Ekonomi

OPINI: Menimbang Ulang Untung dan Buntung dari Kebijakan Tambang

kornelis
Diperbarui: 18/08/2025 10:56
kornelis
18 jam lalu
Bagikan

Haloklbar.com

Kebijakan pertambangan di Indonesia kerap menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, pemerintah dan korporasi memandang sektor ini sebagai mesin pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan, dengan potensi besar untuk meningkatkan pendapatan negara dan daerah.

Namun, di sisi lain, masyarakat lokal—terutama mereka yang hidup di sekitar area pertambangan—justru menanggung beban paling berat dari kebijakan ini, seringkali dengan dampak yang jauh lebih besar daripada manfaatnya.

Pendapat umum seringkali berfokus pada dampak positif pertambangan yang kasat mata: lapangan kerja, pembangunan infrastruktur, dan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Jalan-jalan baru yang mulus, jembatan yang kokoh, atau fasilitas kesehatan yang dibangun oleh perusahaan tambang seolah menjadi bukti nyata dari janji kemakmuran. Bagi sebagian masyarakat, ini adalah kesempatan untuk keluar dari kemiskinan dengan bekerja di sektor formal atau membuka usaha kecil yang menopang operasional tambang.

Baca juga

Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau Mengelar Musrembang tingkat Kabupaten Terdapat Berbagai Isu Menjadi Skala Pprioritas
DPC Partai Gerindra Sanggau bagikan 500 Paket Takjil kepada Nakes dan Pasen di RSUD Sanggau
Samudra Bekudongk dan LTKL Lakukan  Kegiatan Samudra Inkubasi Bisnis Lestari Gandeng UMKM di Sanggau

Namun, narasi tersebut seringkali mengabaikan dampak negatif yang lebih dalam dan sistemik. Kerusakan lingkungan adalah isu yang paling mendesak. Pembukaan lahan besar-besaran, pencemaran air akibat limbah, dan deforestasi merusak ekosistem yang selama ini menjadi sumber penghidupan masyarakat lokal.

- Advertisement -

Alih-alih mendapatkan manfaat, mereka justru kehilangan sawah, ladang, atau area tangkap ikan. Lubang-lubang galian yang dibiarkan begitu saja menjadi jebakan maut dan sarang penyakit.

Selain itu, pertambangan juga menjadi pemicu konflik sosial yang rumit. Sengketa lahan, kompensasi yang tidak adil, dan masuknya pekerja dari luar daerah seringkali menciptakan ketegangan yang memecah belah komunitas.

Masyarakat yang dulunya hidup rukun kini terbelah antara yang pro dan kontra tambang, bahkan tak jarang harus berhadapan dengan intimidasi dari pihak-pihak yang berkuasa.

Yang paling mengkhawatirkan adalah ketergantungan ekonomi yang diciptakan oleh sektor ini. Saat tambang beroperasi, masyarakat meninggalkan pekerjaan tradisional mereka, seperti bertani atau melaut. Ketika sumber daya habis dan tambang ditutup, mereka ditinggalkan dengan tanah yang rusak dan tanpa keahlian lain, berujung pada pengangguran massal dan kemiskinan yang lebih parah.

Pemerintah pusat perlu meninjau kembali kebijakan pertambangan dengan perspektif yang lebih adil dan berimbang. Keuntungan ekonomi tidak boleh mengorbankan kelestarian lingkungan dan hak-hak dasar masyarakat lokal.

Sudah saatnya kita tidak hanya berbicara tentang royalti dan pajak, tetapi juga tentang tanggung jawab, keadilan sosial, dan keberlanjutan. Sebuah kebijakan pertambangan yang sejati harus mampu menyeimbangkan ambisi ekonomi dengan kesejahteraan manusia dan kelestarian alam, bukan sekadar memindahkan kekayaan dari perut bumi ke segelintir kantong, sementara sisanya menanggung buntungnya.

Sumber : Haloklbar.com

Bagikan
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Salin Tautan
Gimana menurut kamu?
Suka0
Sedih0
Bahagia0
Ngantuk0
Marah0
Aneh0

Terpopuler

Plang Pemerintah dan Masyarakat Adat Beradu Klaim, Siapa Pemilik Lahan Sebenarnya?
Pemuda Katolik Kalbar Siap Berkolaborasi Dukung Program Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Aliansi Borneo Raya Menggugat Sampaikan 13 Tuntutan pada Pemerintah Pusat di Perbatasan Entikong
Sanggau Andalkan Sektor Perkebunan di Tengah Luasnya Kawasan Hutan
Road to Tendopoli OMK 2025: Kaum Muda Keuskupan Sanggau Siap Berkumpul di Megatenda Youth Center

Berita Menarik Lainnya

Pantauan Harga SP2KP Sanggau: Minyak Goreng Kemasan Merangkak Naik, Harga Daging dan Beras Stabil
2 minggu lalu
Lebih dari Sekadar Kopi, Warkop Menyadik Jadi Magnet Kuliner Berkat Jajanan Tradisionalnya
2 minggu lalu
Dari dan untuk Rakyat, Laurianus Yoka Sebut CU PK Tumbuhkan Ekonomi Kerakyatan 
2 minggu lalu
Harga CPO dan TBS Sawit Periode IV Juli 2025 Dirilis, Petani Perkebunan Kalbar Wajib Tahu
2 minggu lalu

Jl. Ahmad Yani No. 48 Sanggau,

Kecamatan Sanggau Kapuas
Kabupaten Sanggau
Kalimantan Barat 78513

Kalimantan Barat

  • Bengkayang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Bengkayang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang

Kanal

  • Budaya
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Teknologi
  • Travel
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Teknologi
  • Travel

Sosial Media

© 2021 - | Halo Kalbar