Gaza, 17 Agustus 2025 — Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Sambil mempersiapkan operasi militer besar di Gaza Utara, Israel mengumumkan rencana pemindahan warga ke bagian selatan—sebuah langkah yang dikecam sebagai potensi kejahatan perang. Meskipun belum ada pengakuan resmi tentang rencana pembantaian massal, kekhawatiran global terus menyala.
1. Pemindahan Warga Gaza Utara ke Selatan
-
Reuters/Lembaran resmi militer menyampaikan bahwa sejak 16 Agustus, militer Israel mulai mempersiapkan pemindahan warga zona konflik di Gaza Utara menuju selatan. Mereka telah menyiapkan tenda dan logistik melalui jalur Kerem Shalom bersama PBB dan organisasi bantuan internasional. Namun, PBB menyatakan bahwa tidak ada wilayah yang benar-benar aman di Gaza—dan bahwa pemindahan ini justru memperparah penderitaan.
-
AP melaporkan bahwa lembaga militer Israel (COGAT) akan melanjutkan distribusi tenda pada Minggu, meski belum ditentukan kapan pemindahan massal akan berlangsung. Kritik menyasar potensi operasi ini sebagai pemindahan paksa yang bersifat intimidatif.
-
Politico menyampaikan bahwa warga dipindahkan dari kamp pengungsi pusat seperti Nuseirat dan Bureij, di mana kondisi di selatan sudah sangat padat. Bantuan kemanusiaan terbatas, kelaparan dan keterbatasan pasokan air makin mengancam.
2. Labelisasi “Rencana Pembantaian” & Kekhawatiran Global
Walau tidak ada pengakuan resmi atas rencana pembantaian 50.000 jiwa, beberapa pengamat mengingat klaim mirip dari dokumen intelijen Israel “Option C” tahun 2023, yang dianggap sebagai konsep pemindahan (transfer paksa) ke Sinai—dikecam sebagai skema etnik pemindahan.
Penegak HAM juga menyebut praktik pembongkaran zona buffer dan akses bantuan yang dibatasi sebagai potensi kejahatan terhadap kemanusiaan.
3. Tanggapan Global & Isu Hukum Internasional
-
Sekjen PBB mengecam rencana pembukaan Gaza City sebagai “eskalasi berbahaya” dan potensi eksodus besar-besaran yang melanggar hukum internasional. Negara-negara besar seperti Jerman, Prancis, dan Inggris menyerukan perhentian rencana militer ini.
-
South Sudan, yang sempat disebut dalam wacana rencana pemindahan massa, secara tegas membantah sedang membahas penerimaan pengungsi asal Gaza, menyebut laporan itu tidak berdasar.
Implikasi Politik & Kemanusiaan
Isu Utama | Ringkasan |
---|---|
Pemindahan Paksa | Rencana militer Israel menyarankan pemindahan warga utara—dikecam dunia. |
Kekhawatiran Global | Potensi pelanggaran HAM, kejahatan perang, dan etnik cleansing disorot. |
Manuver Diplomasi | PBB, negara-negara Barat, dan HS menuntut penghentian operasi & dialog. |