Halo KalbarHalo Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Internasional
  • Nasional
  • Politik
  • Peristiwa
  • Kalimantan Barat
    • Bengkayang
    • Kapuas Hulu
    • Kayong Utara
    • Landak
    • Melawi
    • Mempawah
    • Pontianak
    • Sambas
    • Sanggau
    • Sintang
    Kalimantan BaratLebih Banyak
    King Pool Billiard and Cafe: Destinasi Baru Anak Muda Sanggau, Padukan Olahraga dan Kuliner Kekinian
    17 jam lalu
    Kapolsek Sekayam Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025, Kuatkan Sinergitas TNI-Polri dan ASN
    2 hari lalu
    Kepala BNNK Sanggau Jadi Narasumber Bela Negara: CPNS Siap Jadi Garda Terdepan Perangi Narkotika
    2 hari lalu
    Wakil Bupati Sanggau: Pancasila adalah Kompas Menuju Indonesia Emas 2045
    2 hari lalu
    DPMPTSP Sanggau Ingatkan Pelaku Usaha Menengah Besar Segera Sampaikan LKPM Q3 2025 Lewat OSS
    2 hari lalu
  • Lainnya
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Gaya Hidup
    • Ragam
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Travel
    • Budaya
    • Otomotif
    • Kesehatan
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Halo KalbarHalo Kalbar
  • Bengkayang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kategori
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Ragam
    • Teknologi
    • Travel
  • Kalimantan Barat
    • Bengkayang
    • Kapuas Hulu
    • Kayong Utara
    • Ketapang
    • Kubu Raya
    • Landak
    • Melawi
    • Mempawah
    • Pontianak
    • Sambas
    • Sanggau
    • Sekadau
    • Singkawang
    • Sintang
Halo Kalbar > Indeks > Ragam > Hutan Kalimantan Menipis — Ancaman Kebakaran, Banjir, dan Krisis Pangan di Depan Mata
Ragam

Hutan Kalimantan Menipis — Ancaman Kebakaran, Banjir, dan Krisis Pangan di Depan Mata

VIVM
Diperbarui: 22/09/2025 0:18
VIVM
2 minggu lalu
Bagikan

Senin, 22 September 2025 – Hutan Kalimantan—rumah orang-utan, penutup tanah, dan ‘penyimpan air’ pulau besar Borneo—sedang menyusut. Hilangnya hutan bukan sekadar statistik: ia merusak sumber air, mengubah iklim lokal, menggerus mata pencaharian masyarakat adat dan petani, serta meningkatkan risiko kebakaran dan banjir. Data satelit dan laporan lembaga lingkungan menunjukkan tren deforestasi yang berkelanjutan: baik pembukaan lahan untuk perkebunan, penebangan, tambang dan pembakaran—semua memberi dampak langsung bagi kehidupan manusia sekarang dan generasi mendatang.

Konten
Apa itu hutan — dan manfaatnya bagi manusiaBerapa banyak hutan yang hilang di Kalimantan dalam 10 tahun terakhir? (2015–2024)Mengapa kehilangan hutan di Kalimantan penting — efek langsung & tak langsungPrediksi 100 tahun ke depan (2125) jika tren penyusutan terus berlanjutSumber & bukti utama

Apa itu hutan — dan manfaatnya bagi manusia

Hutan tropis adalah sistem kompleks pohon, tanah, satwa, dan mikroorganisme yang memberi manfaat langsung dan tak langsung:

  • Penyedia layanan air: hutan menyimpan dan melepaskan air sehingga menjaga aliran sungai musim demi musim.

  • Pengatur iklim lokal & global: pohon menyerap CO₂, menurunkan suhu lokal, dan menjaga siklus hujan.

  • Penopang kehidupan ekonomi: bahan bakar, obat tradisional, buah-buahan, serta sumber pendapatan lewat ekowisata dan perikanan.

  • Keanekaragaman hayati: Kalimantan menyimpan spesies endemik (orang-utan, bekantan, banyak burung dan amfibi) yang tak tergantikan.
    Hilangnya hutan berarti hilangnya fungsi-fungsi ini sehingga berimbas langsung ke kesehatan, mata pencaharian, dan ketahanan pangan masyarakat.


Berapa banyak hutan yang hilang di Kalimantan dalam 10 tahun terakhir? (2015–2024)

Mengukur “penyusutan luas hutan” bergantung pada definisi (forest cover vs. primary forest vs. kebun monokultur) dan sumber data. Sumber penginderaan jauh terkemuka seperti Global Forest Watch (GFW) menyediakan angka tree-cover loss per provinsi (2001–2024): misalnya Kalimantan Barat tercatat ~4,21 juta ha tree cover loss (2001–2024), Kalimantan Tengah ~3,86 juta ha, Kalimantan Timur ~3,0 juta ha (angka kumulatif sejak 2001). Jika melihat tren tahun-terakhir, setiap provinsi terus mencatat kehilangan ratusan ribu hektar selama dua dekade terakhir—dengan fluktuasi tahunan yang dipicu pembukaan lahan, kebakaran, dan proyek ekstraktif.


Mengapa kehilangan hutan di Kalimantan penting — efek langsung & tak langsung

  1. Biodiversity collapse: kehilangan habitat memicu penurunan populasi spesies endemik dan fragmentasi habitat.

  2. Kebakaran dan asap: deforestasi + pengeringan lahan gambut menaikkan risiko kebakaran skala besar—mengancam kesehatan publik (asap), ekonomi, dan merilis CO₂ besar.

  3. Perubahan hidrologi: aliran sungai menjadi tak menentu—banjir dahsyat di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau—mengganggu pertanian dan pasokan air

  4. Dampak iklim: pelepasan karbon dari pembukaan lahan dan kebakaran mempercepat pemanasan lokal/region, memperburuk iklim ekstrim.

  5. Sosial-ekonomi: hilangnya mata pencaharian masyarakat adat, konflik lahan, dan migrasi ke kota.


Prediksi 100 tahun ke depan (2125) jika tren penyusutan terus berlanjut

Berdasarkan proyeksi ilmiah (IPCC, WWF) dan model lanskap:

  • Skenario “business-as-usual”: semakin sedikit hutan primer; curah hujan musim akan berubah; risiko kebakaran meningkat; banyak ekosistem rendah akan lenyap. Dampak nyata: produktivitas pertanian turun di dataran rendah, banjir dan erosi meningkat, serta layanan air terganggu—menyebabkan krisis pangan lokal dan biaya rekonstruksi infrastruktur tinggi.

  • Kesehatan & demografi: lebih banyak penyakit pernapasan akibat asap, penurunan kualitas air → peningkatan penyakit menular; komunitas adat kehilangan sumber budaya dan ekonomi, mendorong urbanisasi paksa.

  • Ekonomi & iklim global: pelepasan karbon dari deforestasi memperburuk situasi iklim global; Kalimantan bisa menjadi sumber emisi jangka panjang—mengurangi efektivitas mitigasi nasional dan internasional.


Sumber & bukti utama

  • Global Forest Watch (GFW) — data tree cover loss per provinsi Kalimantan (2001–2024).

  • Mongabay & peliputan investigatif — laporan lapangan dan analisis tren 2023–2025.

  • WWF (Borneo reports) — proyeksi dampak iklim & skenario konservasi untuk Borneo.

  • IPCC AR6 & Cross-Chapter Papers — dampak iklim pada hutan tropis dan layanan ekosistem.

  • CIFOR (CIFOR/ICRAF) — riset tentang penggunaan lahan, REDD+, dan dampak sosial ekonomi di Kalimantan.

TAG:Biodiversity collapseCIFOR (CIFOR/ICRAF)Global Forest Watch (GFW)WWF (Borneo reports)
Bagikan
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Salin Tautan
Gimana menurut kamu?
Suka0
Sedih0
Bahagia0
Ngantuk0
Marah0
Aneh0

Terpopuler

Dari Satpam Honorer hingga PPPK, Kisah Inspiratif Yohanes Acoi di Kabupaten Sanggau
Sanggau Kirim 7 Atlet Terbaik ke Kejurprov Tenis Meja Kalbar 2025
Salah Satu Putra terbaik Asal  Perbatasan Entikong, Muhammad Naufal Safaraz, Bawa Pulang Medali Emas U15 untuk Sanggau
DPRD Sanggau dan Masyarakat Adat Keluarkan Rekomendasi Bersama Tolak Perpres PKH
Harga, Tanggal Rilis, dan Spesifikasi Lengkap Apple Watch Series 11 / Ultra 3 / SE 3 — Semua yang Perlu Anda Tahu Hari Ini

Berita Menarik Lainnya

Proses Pemekaran Tuntas! Kapuas Selatan Akan Jadi Kecamatan Baru di Sanggau Tahun 2026
2 hari lalu
DPRD Sanggau Desak Perbaikan Cepat SDN 19 Tanjung Periuk, Dicky: Jangan Tunggu 2026, Itu Darurat!
1 minggu lalu
Polda Kalbar Kenalkan ETLE di Sanggau, Penegakan Hukum Lalu Lintas Makin Modern
2 minggu lalu
Polda Kalbar Bongkar Aksi Provokasi di Tengah Demonstrasi, Empat Pelaku Diringkus Bawa Bahan Peledak
2 minggu lalu

Jl. Ahmad Yani No. 48 Sanggau,

Kecamatan Sanggau Kapuas
Kabupaten Sanggau
Kalimantan Barat 78513

Kalimantan Barat

  • Bengkayang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Bengkayang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang

Kanal

  • Budaya
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Teknologi
  • Travel
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Teknologi
  • Travel

Sosial Media

© 2021 - | Halo Kalbar