Halo KalbarHalo Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Internasional
  • Nasional
  • Politik
  • Peristiwa
  • Kalimantan Barat
    • Bengkayang
    • Kapuas Hulu
    • Kayong Utara
    • Landak
    • Melawi
    • Mempawah
    • Pontianak
    • Sambas
    • Sanggau
    • Sintang
    Kalimantan BaratLebih Banyak
    Jembatan Balai Sepuak Sekadau Mengkhawatirkan, Warga Minta Perhatian Pemerintah
    8 jam lalu
    Kunjungan Wabup Susana Herpena Tambah Semangat Paskibraka Sanggau Jelang 17 Agustus
    10 jam lalu
    Wakil Bupati Sanggau Ajak Masyarakat Bersatu Bangun Daerah dalam Peringatan HUT ke-80 RI
    10 jam lalu
    Bupati Sanggau Terbitkan Surat Edaran Larangan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI)
    11 jam lalu
    Bupati Sanggau Apresiasi Peran Vital PKK dalam Membangun Kesejahteraan Keluarga
    15 jam lalu
  • Lainnya
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Gaya Hidup
    • Ragam
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Travel
    • Budaya
    • Otomotif
    • Kesehatan
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Halo KalbarHalo Kalbar
  • Bengkayang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Home
  • Indeks
  • Kategori
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Ragam
    • Teknologi
    • Travel
  • Kalimantan Barat
    • Bengkayang
    • Kapuas Hulu
    • Kayong Utara
    • Ketapang
    • Kubu Raya
    • Landak
    • Melawi
    • Mempawah
    • Pontianak
    • Sambas
    • Sanggau
    • Sekadau
    • Singkawang
    • Sintang
Halo Kalbar > Indeks > Internasional > Lima Jurnalis Tewas di Gaza: Serangan yang Memicu Kecaman Global
Internasional

Lima Jurnalis Tewas di Gaza: Serangan yang Memicu Kecaman Global

VIVM
Diperbarui: 12/08/2025 18:34
VIVM
2 hari lalu
Bagikan

Gaza, 11 Agustus 2025 — Sebuah serangan udara yang menimpa sebuah tenda di dekat kompleks rumah sakit al-Shifa menewaskan lima wartawan — termasuk koresponden Al Jazeera Anas al-Sharif — dan memicu kecaman luas dari organisasi media, badan hak asasi, dan sejumlah pemerintah. Al Jazeera menyebutnya sebagai “pembunuhan terarah”; Israel mengatakan serangan menargetkan anggota bersenjata yang menyamar sebagai jurnalis.

Serangan terjadi pada malam hari minggu lalu di luar gerbang utama al-Shifa, ketika beberapa wartawan menyiapkan laporan dari lapangan. Selain Anas al-Sharif, korban termasuk korawan Mohamed Qreiqeh dan beberapa operator kamera yang bekerja untuk jaringan tersebut. Laporan-laporan lapangan dan rekaman video menunjukkan puing-puing dan mayat di lokasi tenda yang hancur.

Militer Israel menyatakan serangan itu mengenai sasaran militan yang berpura-pura menjadi wartawan dan menyebut bukti intelijen yang mendukung tindakannya. Pernyataan itu menimbulkan perdebatan karena Al Jazeera membantah semua tuduhan dan menegaskan para korban adalah wartawannya yang sedang menjalankan tugas jurnalistik. Kasus ini mencerminkan pergesekan serius antara klaim keamanan militer dan prinsip perlindungan pekerja media dalam konflik.

Kematian para jurnalis memicu kecaman dari organisasi-organisasi internasional dan pemerintahan:

  • Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan International Press Institute mengecam keras dan menuntut penyelidikan independen atas serangan terhadap wartawan.

  • Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta badan HAM seperti Amnesty International, menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap keselamatan jurnalis dan menegaskan bahwa wartawan harus dilindungi dalam operasional militer.

  • Beberapa negara dan parlemen Eropa menyatakan kecaman publik dan meminta klarifikasi dari pihak Israel; seruan ini mengiringi demonstrasi dan protes solidaritas di sejumlah kota.

Pengamat media menyebut peristiwa ini sebagai salah satu momen paling berbahaya bagi jurnalisme lapangan sejak konflik berlangsung, karena membatasi akses liputan dan meningkatkan risiko bagi jurnalis lokal dan internasional yang mencoba melaporkan kondisi di Gaza. Data organisasi jurnalis menunjukkan peningkatan jumlah jurnalis yang tewas selama konflik ini, menjadikan wilayah itu salah satu zona paling mematikan bagi pekerja media di era modern.

Baca juga

Paolus Hadi : Flobamora mengukir sejarah untuk Kabupaten Sanggau
Hurbertus V Wake Sampaikan Selamat Melakukan Kongres Untuk HMI dan Munas KOHATI 
Tolak Kebijakan Kades, Warga Sei Beringin Lakukan Unjukrasa di Depan Kantor Camat Mukok 

Al Jazeera dan kelompok-kelompok hak asasi menuntut penyelidikan independen, transparan, dan akuntabel untuk menentukan apakah penggunaan kekuatan memenuhi hukum humaniter internasional. Pemerintah dan organisasi internasional beberapa kali menekankan pentingnya melindungi pekerja media sebagai “pihak netral” di zona konflik — sebuah prinsip yang menjadi titik tekan dalam seruan agar peristiwa ini tidak berlalu tanpa penjelasan.

- Advertisement -

Kematian lima jurnalis di Gaza pada 10–11 Agustus 2025 telah memicu gelombang kecaman global dan memperdalam kekhawatiran tentang keselamatan pers di medan perang. Dengan klaim yang saling bertentangan antara pihak militer dan lembaga media, kasus ini berpotensi menjadi ujian bagi mekanisme penyelidikan internasional dan perlindungan terhadap kebebasan pers.

Sumber utama: Al Jazeera, Reuters, Associated Press (AP), The Guardian, Times of Israel.

TAG:Kematian JurnalisSerangan Israel
Bagikan
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Salin Tautan
Gimana menurut kamu?
Suka0
Sedih1
Bahagia0
Ngantuk0
Marah0
Aneh0

Terpopuler

Plang Pemerintah dan Masyarakat Adat Beradu Klaim, Siapa Pemilik Lahan Sebenarnya?
Pemuda Katolik Kalbar Siap Berkolaborasi Dukung Program Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Sanggau Andalkan Sektor Perkebunan di Tengah Luasnya Kawasan Hutan
Road to Tendopoli OMK 2025: Kaum Muda Keuskupan Sanggau Siap Berkumpul di Megatenda Youth Center
Pro dan Kontra Mengemuka: Mengapa Bendera One Piece Bikin Heboh?

Berita Menarik Lainnya

Peta ‘Israel Raya’ Mengejutkan: Yordania, Mesir, hingga Arab Saudi Masuk Daftar Klaim Ekspansi
10 jam lalu
Skandal Haji Ilegal: 30 Pegawai Saudi Ditangkap, Termasuk dari Badan Anti-Korupsi
10 jam lalu
Puluhan Negara Desak: Israel Buka Akses Bantuan ke Gaza—PBB Peringatkan Kelaparan Makin Parah
1 hari lalu
Situasi Kemanusiaan Memburuk, Korban Kelaparan di Gaza Terus Bertambah
3 hari lalu

Jl. Ahmad Yani No. 48 Sanggau,

Kecamatan Sanggau Kapuas
Kabupaten Sanggau
Kalimantan Barat 78513

Kalimantan Barat

  • Bengkayang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
  • Bengkayang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang

Kanal

  • Budaya
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Teknologi
  • Travel
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ragam
  • Teknologi
  • Travel

Sosial Media

© 2021 - | Halo Kalbar