Halo KalbarHalo Kalbar
  • Home
  • Indeks
  • Internasional
  • Nasional
  • Politik
  • Peristiwa
  • Kalimantan Barat
    • Bengkayang
    • Kapuas Hulu
    • Kayong Utara
    • Landak
    • Melawi
    • Mempawah
    • Pontianak
    • Sambas
    • Sanggau
    • Sintang
  • Lainnya
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Gaya Hidup
    • Ragam
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Travel
    • Budaya
    • Otomotif
Halo KalbarHalo Kalbar
  • Bengkayang
  • Kapuas Hulu
  • Kayong Utara
  • Ketapang
  • Kubu Raya
  • Landak
  • Melawi
  • Mempawah
  • Pontianak
  • Sambas
  • Sanggau
  • Sekadau
  • Singkawang
  • Sintang
Pencarian
  • Kategori
    • Budaya
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Nasional
    • Internasional
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Ragam
    • Teknologi
    • Travel
  • Kalimantan Barat
    • Bengkayang
    • Kapuas Hulu
    • Kayong Utara
    • Ketapang
    • Kubu Raya
    • Landak
    • Melawi
    • Mempawah
    • Pontianak
    • Sambas
    • Sanggau
    • Sekadau
    • Singkawang
    • Sintang
Halo Kalbar > Indeks > Kalimantan Barat > Mempawah > Marten Luter Hadir di diskusi publik dilaksanakan TBBR, menyampaikan Konflik Agraria telah menjadi ancaman serius bagi Masyarakat Adat
BudayaEkonomiInternasionalKalimantan BaratMempawahNasionalPontianakRagamSanggau

Marten Luter Hadir di diskusi publik dilaksanakan TBBR, menyampaikan Konflik Agraria telah menjadi ancaman serius bagi Masyarakat Adat

Last updated: 10/03/2025 09:29
10/03/2025
Budaya Ekonomi Internasional Kalimantan Barat Mempawah Nasional Pontianak Ragam Sanggau
Share

Sanggau,Haloklbar.com 

Hadir menjadi narasumber dalam diskusi publik yang dilaksanakan oleh Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) pada HUT Keramat Patih Patinggi tahun 2025 di desa Sepang kecamatan Toho, kabupaten Mempawah. 8 Maret 2025 yang lalu.

Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Marten Luter, mengingatkan bahwa konflik agraria telah menjadi ancaman serius bagi eksistensi masyarakat adat di Kalimantan Barat.

Menurutnya konflik agraria tidak hanya mempengaruhi hak-hak masyarakat adat atas tanah dan sumber daya alam, tetapi juga mengancam kehidupan, lingkungan, dan budaya mereka.

Dalam kesempatan tersebut Marten Luter mengungkapkan bahwa konflik agraria tidak hanya menjadi masalah lokal, tetapi juga memiliki dampak yang lebih luas pada tingkat nasional dan internasional.

Ditegaskan oleh Anggota DPRD Provinsi ini bahwa diperlukan upaya yang serius dan terkoordinasi untuk mengatasi konflik agraria dan melindungi hak-hak masyarakat adat.

“Konflik agraria telah menjadi ancaman yang sangat serius bagi masyarakat adat, Mereka tidak hanya kehilangan hak atas tanah dan sumber daya alam, tetapi juga merupakan ancaman terhadap kehidupan, lingkungan, dan budaya mereka,” ungkap Marten Luter.

Dirinya berharap agar Undang Undang Masyarakat Adat segera disetujui untuk melindungi hak-hak masyarakat adat dan mengatasi konflik agraria, Hal ini juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang mengakui dan melindungi hak-hak masyarakat adat.

Penulis : Kornelis

Related

Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link

Berita Menarik Lainnya

Kejaksaan Sanggau Musnahkan Barang Bukti terhadap 73 Perkara Tindak Pidana yang telah berkekuatan hukum tetap

20/06/2025

Wujud Kepedulian Sosial, Polsek Beduai Berikan Bantuan kepada Warga Kurang Mampu

17/06/2025

Gandeng PMI UDD Sanggau, Polres Sanggau Gelar Asksi Donor Darah Peringati Hari Bhayangkara ke-79

17/06/2025

Proyek Jalan Provinsi Anggaran 19 Miliar, Namun Warga Masih Kerja Bakti Perbaikan Jalan

27/05/2025