Pontianak – Halokalbar.com
Pemangkou Poyo Tono Hibun Kabupaten Sanggau kembali mengirim utusan yang terdiri dari Pakar, Budayawan dan pegiat Literasi Hibun untuk mengikuti kegiatan Diskusi Khusus Terpumpun (DKT) Penyusunan Bahan Ajar Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah dalam rangka perlindungan Bahasa dan Sastra Daerah di Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu 17 – Sabtu 20 April 2024 di Pontianak.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalbar Drs. Anang Santosa, M.Hum dengan narasumber Ibu Dwi Agus Erinita dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra.
Kegiatan ini menghadirkan peserta diskusi dan penyusun yang terdiri dari para Pakar, Dosen, Budayawan dan pegiat Literasi dari komunitas Hibun dan Melayu di Provinsi Kalbar.
Kegiatan Diskusi Khusus Terpumpun (DKT) Penyusunan Bahan Ajar Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah ini, direncanakan untuk menghasilkan modul pembelajaran berbahasa daerah bagi pelajar tingkat SD dan SMP yaitu berupa Modul Cerpen, Dongeng, Pantun, Tundang dan lagu berbahasa Daerah dari bahasa Hibun dan Melayu.
Untuk sasaran baca modul ini direncanakan untuk sasaran pelajar mulai dari kelas IV s/d VI SD dan kelas VII bagi pelajar SMP, serta untuk sasaran pembaca umum anak-anak muda dari masyarakat sekitar komunitas yang direvitalisasi.
Kegiatan yang diisi dengan diskusi terpumpun dari komunitas-komunitas yang terlibat dalam kegiatan ini ditutup pada sabtu, 20/04/2024.
Dalam sambutan penutupnya nya Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalbar Drs. Anang Santosa, M.Hum menyampaikan “bahwa produk dari kegiatan ini nanti adalah bagaimana mengenalkan bahasa daerah itu dengan cara yang menyenangkan, apalagi kita tahu bahwa sasaran yang paling utama adalah para penutur-penutur muda” sampainya.
Beliau mengharapkan RBD di Kalimantan Barat ini tidak ketinggalan dari provinsi-provinsi lain yang sudah menyelenggarakan.
“Diharapkan meskipun Kalimantan Barat ini menjadi peserta terakhir RBD, secara nasional saya harapkan di Kalimantan Barat tidak ketinggalan dengan provinsi-provinsi lainnya” tutupnya mengakhiri sambutannya.
Di Kesempatan yang sama, perwakilan dari komunitas-komunitas yang mengikuti kegiatan ini juga menyampaikan terima kasih karena dilibatkan dalam kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang menurut mereka mulia sebagai upaya-upaya untuk pelestarian bahasa asli atau bahasa ibu dari komunitas mereka masing-masing.
Penulis : Hen Sadei Hibun