Pasangan suami istri (pasutri) berinisial SH (41) dan NL (40) harus berurusan dengan polisi setelah kedapatan menggunakan uang mainan untuk berbelanja di Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Keduanya ditangkap pada Senin 18 Agustus 2025
Aksi tipu-tipu itu berawal saat NL membeli beras, minyak kayu putih, dan empat bungkus rokok seharga Rp222 ribu. Untuk membayar, ia menyerahkan dua lembar uang mainan pecahan Rp100 ribu, dua lembar pecahan Rp10 ribu, dan menyisipkan satu lembar uang asli Rp2.000 di bagian atas tumpukan agar terlihat meyakinkan.
Namun, cara licik itu gagal. Saat NL hendak pergi, pemilik toko menyadari uang yang diterimanya bukan uang asli. Ia langsung berteriak minta tolong. Seorang pengendara motor yang mendengar teriakan tersebut langsung menghadang SH yang sudah menunggu di atas motor, bersiap untuk kabur.
Tak lama berselang, polisi yang sedang mengatur lalu lintas di sekitar lokasi segera datang dan mengamankan pasutri tersebut. Keduanya lalu digelandang ke Polres Kubu Raya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Kubu Raya, AKP Hafiz Febrandani, melalui Kasubsi Penmas, Aiptu Ade, mengonfirmasi bahwa kedua pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya dijerat dengan Pasal 245 KUHP tentang kejahatan terhadap mata uang dan Pasal 378 KUHP tentang penipuan.

“Dari tangan pelaku, kami amankan barang bukti uang mainan senilai Rp4.580.000 dengan rincian 37 lembar pecahan Rp100 ribu, 24 lembar pecahan Rp50 ribu, dan 9 lembar pecahan Rp20 ribu,” jelas Aiptu Ade, Rabu 20 Agustus 2025
Selain itu, polisi juga menemukan fakta bahwa pasutri ini sudah beberapa kali melakukan penipuan serupa di wilayah Pontianak Utara dan Kubu Raya. SH, yang disebut sebagai otak kejahatan, membeli uang mainan tersebut dari sebuah toko di Pasar Tengah. Ia bahkan menutupi tulisan ‘Uang Mainan’ menggunakan kertas agar terlihat lebih mirip uang asli.
Berdasarkan hasil penyelidikan, terungkap bahwa SH dan NL bukan pemain baru dalam dunia kriminal. Keduanya pernah terlibat kasus pencurian dan pertolongan jahat.
Aiptu Ade mengimbau masyarakat agar lebih teliti saat menerima uang tunai. “Kami masih mendalami kemungkinan adanya korban lain. Jika ada masyarakat yang merasa menjadi korban, silakan melapor ke Polres Kubu Raya,” tegasnya.
Pihak kepolisian mengapresiasi peran aktif masyarakat dalam menggagalkan aksi penipuan ini. Teriakan pemilik toko dan keberanian pengendara motor yang menghadang pelaku dinilai menjadi kunci sukses penangkapan.
“Sinergi antara warga dan aparat kepolisian sangat penting. Berkat kewaspadaan masyarakat, pelaku berhasil diamankan sebelum sempat melarikan diri,” pungkas Aiptu Ade.
Saat ini, kedua tersangka ditahan di Mapolres Kubu Raya sementara penyelidikan masih terus berlanjut.
Sumber : Humas