Sanggau,Halokalbar.com
Akibat Pengelolaan Dana Desa yang tidak tepat dilakukan oleh Oknum Bendahara Desa di Kabupaten Sanggau, Akhirnya BS Berurusan dengan Aparat Penegak Hukum.
Penyalahgunaan pengelolaan Dana Desa yang menjadikan Bendahara Desa tersebut sebagai tersangka pada Tahun 2022 – 2023.
Dari hasil penyidikan dari Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Sanggau, bahwa tersangka BS menggunakan Dana Desa dengan cara mengambil dan menggunakan SILPA dalam rekening Desa di bank.
Kepala Kejaksaan Negeri Sanggau Anton Rudiyanto melalui Kasi Intel Kejaksaan Negeri Sanggau Adi Rahmanto menyampaikan bahwa Tersangka BS menggunakan Dana Desa dengan cara mengambil Dana SILPA tahun 2020 sampai dengan 2022 untuk kepentingan pribadi.
“Sengaja tersangka membuat laporan seolah data tersebut masih tersimpan dalam bentuk cash di brankas Desa” Kata Kasi Intel Kejaksaan Adi Rahmanto Pada 2 Maret 2023.
Lebih lanjut Kasi intel Kejaksaan menjelaskan bahwa Tersangka melakukan perbuatannya dalam kurun waktu 2020 sd 2022 dan telah dilakukan penghitungan kerugian negara sementara sejumlah Rp.437.000.000,-.
Dikatakan Oleh Adi Rahmanto bahwa berdasarkan pertimbangan, kepada yang bersangkutan telah memenuhi 2 alat bukti yang sah sehingga Kejaksaan Negeri Sanggau telah menetapkan BS sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan Apbdes tahun 2020 sampai dengan 2022.
Untuk menanggung perbuatannya tersangka diancam hukuman maksimal pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat dua tahun dan paling lama 20 tahun berdasarkan pasal Pasal 2 Ayat (1) jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.***
Editor : Kornelis